-->

Type something and hit enter

By On

Boelongan : Menyelam Wisata Situs Kapal Karam Mandeh

Divemanajemen - Pada tahun 1942, sebuah kapal kargo Milik Belanda “Boelongan” dibombardir oleh angkatan laut Jepang dan karam di perairan Teluk Mandeh Sumatera Barat.

Lebih dari setengah abad kemudian, bangkai kapal tersebut masih ada. Bangkai kapal Boelongan ditemukan ketika peneliti dari Loka LPSDKP Bungus melakukan penelitian pada tahun 2007.
  Foto : Bangkai Kapal Karam Boelongan, @penyelamhitam: https://www.instagram.com/penyelamhitam/?hl=en

Para Wisatawan akan mendapatkan kesempatan untuk melihat dan menjelajahi reruntuhan situs kapal karam Boelongan tersebut.

Baca Juga :

Dibalik tenggelamnya Boelongan

Dikutip dari halaman travel.kompas.com dan wikipedia.org, tenggelamnya kapal Boelongan tidak terlepas dari tenggelamnya kapal Van Imhoff II di Samudera Hindia, setelah dibom pesawat Angkatan Laut Jepang pada 19 Januari 1942. Kapal itu membawa 477 tawanan asal Jerman.

Van Imhoff II merupakan kapal ketiga milik Belanda yang diberangkatkan mengangkut tawanan perang menuju Srilanka. Setelah penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour, semua tawanan yang berada di pulau Sumatera dipindahkan ke Sibolga untuk kemudian dipindahkan ke Srilanka dengan menggunakan tiga buah kapal salah satunya Van Imhoff II. Dua kapal lainnya tiba dengan selamat di Srilanka.

Kapal Boelongan datang untuk menolong orang-orang Belanda yang mungkin berada di Van Imhoff II. Karena yang tersisa hanya sekoci berisi tawanan Jerman, Boelongan yang berada di bawah kendali Kapten ML Berveling putar haluan tanpa memberikan pertolongan. Van Imhoff diduga kembali ke selatan menuju Padang untuk terus ke pesisir selatan mengarah ke Batavia atau Australia.

Kapal Van Imhoff II dan Boelongan dibombardir Jepang diduga terkait peta Perang Dunia II. Jerman tergabung dalam poros kekuatan bersama Jepang dan Italia sedangkan Belanda ikut kubu Sekutu yang digerakkan Inggris dan Amerika Serikat. Sebelumnya, Jerman memorakporandakan Rotterdam di Belanda dengan pengeboman pada Mei 1940.

Untuk menyelam atau diving melihat bangkai kapal karam Boelongan yang bersejarah, tidak semua penyelam dapat menemukan spot penyelaman ini.

Bangkai kapal karam Boelongan berada pada kedalaman 17 - 28 m di perairan Mandeh.

Dibutuhkan persiapan khusus dan perencanaan penyelaman yang matang terutama mempertimbangkan kondisi cuaca yang cepat berubah, hal inilah yang membuat biaya untuk penyelaman sedikit lebih mahal dari penyelaman yang biasa dilakukan disekitar kawasan wisata mandeh.

Lalu apa yang bisa dinikmati?

Sebuah pertanyaan yang bagus : Wisatawan/ penyelam akan dibawa ke lokasi bangkai kapal Boelongan dengan menggunakan boat untuk menyelam.

Tiga hari potensial menyelam, dengan penyelaman berlangsung tiga jam.

Kesempatan untuk menemukan Ikan kerapu besar yang katanya menjadi penghuni bangkai kapal Boelongan.

Berfoto di sekitar bangkai kapal serta menenjelajahi medan puing-puing Boelongan yang hampir tidak terganggu selama lebih dari setengah abad," kata instruktur selam Mabruri Tanjung yang telah sampai ke bangkai kapal serta sering menemani kru TV Nasional maupun inetrnasional untuk meliput bangkai kapal karam Boelongan.

Bangkai kapal karam Bolongan ini satu-satunya aset yang sudah tercatat sebagai inventaris No.14/BCB-TB/A/14.2007. Hasil penelitian tentang kapal ini untuk tahap awal sudah di presentasikan pada Internasional Symposium on Boat and Ship Archaeologi Oktober 2012 di Belanda oleh peneliti Loka LPSDKP Bungus, ibu Nia. Sumber : http://www.gong-online.com/2015/03/teluk-mandeh-yang-indah-dan-bangkai.html

Kapal tersebut dibuat pada 1915 dengan berat 1.053 ton dan memiliki dimensi 100 x 11 x 3,7 meter, dengan kekuatan 750 bhp serta kecepatan mencapai 8,25 knots.

Bagi wisatawan yang ingin mencoba sensasi penyelaman dibangkai kapal Karam ”Wreck” Boelongan dapat menghubungi “Minangkabaudiver” dan "Divemanajemen di Instagram dengan akun Instagram @minangkabaudiver dan @divemanajemen yang cukup berpengalaman serta paham dengan spot penyelaman ini. (ARP).

Click to comment