-->

Type something and hit enter

author photo
By On
Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu destinasi utama bagi para wisatawan di pulau Terbarat.

Tidak terkecuali untuk Kawasan Mandeh. Gugusan pulau indah ini menyapa penyelam.

Pariwisata di Kawasan Wisata Mandeh sangat gencar "Menghipnotis" wisatawan baik lokal maupun internasional.

Mandeh menjadi salah satu kawasan wisata prioritas yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah Propinsi Sumatera Barat dengan banyak mengadopsi pola-pola pengembangan objek wisata yang lebih dahulu men-dunia seperti Bali.

Baca Juga : The Tourism industry in Indonesia Today

Kawasan Teluk Mandeh terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.

Pada sisi lain kawasan juga menyimpan akses budaya Minang Pesisir yang kental.

Menjadi tempat tinggal nyaman masyarakat kenagarian Mandeh, Situjuh, Sungai Pinang, Sungai Pisang dan lainnya.
Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good 

Setelah sekian lama, saya teringat untuk kembali dengan keindahan alam Kawasan Mandeh.

Menggunakan kendaraan darat langsung meluncur ke Sumatera Barat dari Pekanbaru, Provinsi Riau.

Waktu tempuh hingga 8 (delapan) jam perjalanan ke kota Padang terasa singkat.

Selama perjalanan hanya terngiang wangi eksotis Kawasan Mandeh.

Perjalanan saya lanjutkan menggunakan transportasi darat sekitar 70 menit.

Pada akhirnya, setelah melewati berjam-jam perjalanan, saya mendarat di pesisir pantai Teluk Mandeh dengan tubuh yang basah oleh keringat penasaran.

Saya mulai berjalan menyisir pantai mencoba menemukan penginapan.

Beberapa orang turis dan warga terlihat sudah lebih dahulu menikmati keindahan alam tersebut.

Keindahan alam tuhan yang dititipkan kepada masyarakat Sumatera Barat.


Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good 
Seperti biasa, disana saya sempatkan berkomunikasi dengan beberapa orang masyarakat setempat yang sebelumnya sudah dikenal.

Berbincang dengan bahasa minang setempat, membuat saya harus mengingat kembali cara pengucapan yang benar.

Saya putuskan untuk bermalam di "Baga Cottage".

Hingga waktunya tiba saya pergi mencari "Angga", motoris yang selalu menemani di saat tracking ke hamparan indah Mandeh.

Angga adalah pelaut handal lokal, dahulunya sempat bertahan hidup bekerja sebagai nelayan.

Sekarang Angga mengantungkan hidupnya pada pengunjung wisata yang datang ke tempatnya.

Dia sudah sangat terbiasa dengan lautan sekitar Teluk Mandeh.

Angga lebih memanfaatkan posisi tanda alam, tanpa bantuan GPS.

Sore itu, ketika matahari mulai linsir, Angga menawarkan sebuah tur singkat.

Sejak pertama kali tiba, bayangan mengenai keindahan alam bawah laut Mandeh terus menjadi hantu pemikiran di otak saya.

Menggunakan biduak kecil, Angga membawa saya mendekati titik penyelaman terdekat berjarak 1,5 mil laut dari dermaga di sekitar pulau Sironjong Gadang.

Air sebening kristal memantulkan cahaya seperti giok.

Sinar matahari mampu menembus lapisan air dengan mudah.

Terlihat hamparan terumbu karang yang sehat.

Masuk ke dalam air, saya menyaksikan pemandangan yang spektakuler.

Jenis ikan karang berwarna-warni melintas atau bersembunyi diantara terumbu karang dengan formasi dan bentuk yang imajinatif.
Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good 
Saya membayangkan diri sebagai anak kecil yang masuk ke hamparan warna diwaktu kecil dulu.

Sesekali penyu atau mangsi melintas.

Saya berenang menjauhi biduak, menyusuri gigi palung yang menjorok ke laut sekitar Lima hingga Dua Puluh Meter ke bawah.

Sesaat sebelum matahari berdiri tegak lurus, Angga mengajak saya ke lokasi kedua yakni Pulau Sironjong Ketek.

Angin dari laut Samudera Hindia terus berayun dengan lambatnya, membuat suasana panas menjadi sedap.
Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good 

Bercengkrama dengan karang indah dan ikan yang bermain didalamnya.

Hamparan karang keras (hard coral) dan karang lembut (soft coral) menyambut saya dengan pancaran keindahannya.

Karang berwarna-warni terlihat sexy di mata.

Puas melakukan penyelaman di Pulau Sironjong Ketek, kami melanjutkan ke Clif Jumping.

Saya mencoba adrenalin yang sudah lama tidak teruji.

Ketinggian 16 meter dari permukaan laut menjadi sarana melawan ketakutan yang ada di benak saya.

Terlihat dari bawah, ada sepenggal papan lompatan yang menanti untuk dipijak.

Saya mempersiapkan diri serta melawan tekanan dalam diri yang terlalu mengahantui.

Setelah jenjang demi jenjang terlewati, tibalah di papan harapan yang mengharuskan untuk membuat sebuah pilihan.

Pilihan yang terasa berat, melompat ke laut atau balik dengan penyesalan.

Tanpa ragu saya berlari kecil dan langsung terjun bebas ke laut.

Sensasinya sungguh luar biasa.

Dari ketakutan besar, menjadi rasa ceria yang terbayarkan. Tubuhpun hanyut dalam birunya laut Teluk Mandeh yang selalu dirindukan.

Sebelum matahari menjemput, menandakan malam akan tiba biduak membawa kami pulang kembali kepenginapan.

Keesokan harinya, Angga mengajak saya untuk berkunjung ke Muara Teleng.

Selama perjalanan terlihat masyarakat asli dan barisan kapal nelayan. Saat itu mereka tidak pergi melaut.

Pemandangan alam indah dihiasi kapal-kapal yang melayang di atas laut, membuat cinta hati terhadap tempat ini semakin kuat.

Biru laut, pasir pantai, dan keheningan pulau yang tak berpenghuni ini menemani saya berkunjung ke Pulau Setan.
Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good 

Dengan ombak yang kecil, saya berenang di sekitar pantainya.

Keindahan membuat ketenangan jiwa yang tak terkira.

Setelah lama berenang, saya mencoba snorkel yang sudah dipersiapkan di biduak.

Rasa penasaran yang bergelora tentang apa yang ada di dalam panorama Pulau Setan membuat saya terjun ke dalam hamparan terumbu karang.

Ikan nemo dan penyu besar menyambut kedatangan saya, mereka seolah tersenyum dengan momentum itu.

Rasa puas terpancar diselingi lunglai dan panasnya cuaca.

Dengan kondisi tubuh kuyup, saya bergegas mengelilingi pulau setan, ini menjadi salah satu pilihan kegiatan sangat menarik.

Menerobos hamparan pasir yang membuat terpukau.

Pulau Setan terletak di sebelah Barat Sungai Pisang dan di sebelah Timur Pulau Pasumpahan.

Tibalah saat saya pergi ke Puncak Bukit Mandeh, saya disambut dengan panorama Teluk Mandeh dengan jajaran pulau-pulau.

Warna biru laut siap menyihir mata saya yang berkunjung di Bukit Mandeh ini.

Bukit Mandeh terletak di dekat Tempat Pelelangan Ikan Carocok Tarusan sekitar Tiga Kilometer.

Tidak lupa pula saya mengunjungi warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan, sambil menghabiskan waktu liburan saat ini ditemani keindahan lahiriah yang terdalam.(EHD).

Sumber Foto : Youtube/The Jolly Good
Published on Apr 10, 2016
This is A project colaborated with 3 Production house Studio - Baboo Production - Adeo Production (Oka Abriyasa) - EPE Production (Erik Pirnando)
Music credit By Light & Motion,whic is have been remixes with minang cultural intrument.

1 komentar:

Click to comment