-->

Type something and hit enter

author photo
By On

Pantai Barat Sumatera saat ini sangat "booming" dengan keindahannya.

Setiap tahun para wisatawan terus bertambah mengunjungi destinasi-destinasi wisata di kawasan Sumatera demi menikmati surga kecil “keindahan alam” yang disuguhkan.

Terkhusus Pesisir Selatan Sumatera Barat yang menjadi destinasi wisata laut. Keindahan alam yang diciptakan tuhan untuk daerah tersebut begitu banyak.

Awal bulan Oktober 2017 lalu Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Riau bekerja sama dengan Diving Proklamator Universitas Bung Hatta dan beberapa orang Crew Divemanajemen melakukan kegiatan Sertifikasi Selam di Kawasan Wisata Mandeh Pesisir Selatan Sumatera Barat.

Kegiatan sertifikasi ini diawasi langsung oleh Instruktur Selam Profesional POSSI, Mabruri Tanjung yang lebih akrab dipanggil “Bang Tanjung”. 

Foto : Pengarahan Singkat Oleh Instruktur
Peserta sertifikasi selam dibawa menjelajah perairan Mandeh yang menyimpan keindahan tersembunyi.

Sebuah objek berkilau seperti mengeluarkan listrik dengan tentakel-tentakel berwarna merah mengalihkan perhatian para peserta pelatihan dan sertifikasi tersebut.

Seekor kerang listrik menyapa seolah-olah mencari perhatian para penyelam.

Momen unik tersebut sangat jarang ditemukan di kawasan pantai Barat Sumatera dan langsung diabadikan dengan camera underwater.

Biota unik tersebut adalah Ctenoides ales atau biasa dikenal dengan sebutan electric clam.

Bagi para penyelam biota tersebut merupakan target wisata bawah laut sangat dicari selain keindahan Terumbu Karang dan keanekaragaman ikan yang berwarna-warni.

Merupakan hewan bawah laut dengan taksonomi sebagai berikut :

Kingdom:
Animalia
Phylum:
Mollusca
Class:
Bivalvia
Order:
Limoida
Family:
Limidae
Genus:
Ctenoides
Species:
Ctenoides ales


Sama seperti Bivalvia atau kerang lainnya, C. Ales juga merupakan hewan bercangkang dua yang hidup diperairan laut jernih.

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana kerang ini bisa mengeluarkan listrik??

Menurut mahasiswa Pascasarjana dari University of  California Museum of  Paleontology (UCMP) "Lindsey Dougherty", tampilan cahaya seperti listrik tersebut bukanlah fenomena bioluminesen.

Cahaya itu berasal dari refleksi cahaya ambient (sinar matahari atau cahaya dari senter selam).

Kerang memiliki jaringan yang sangat reflektif di tepi luar mantel mereka yang terbuka dan kemudian disembunyikan dengan sangat cepat.

Perubahan bolak-balik dari jaringan reflektif putih ke jaringan merah inilah yang menciptakan tampilan flashing.

Dougherty kemudian menemukan bahwa ujung mantel kerang yang cerah dari sinar ini mengandung bola nano yang terbuat dari silika yang sangat reflektif.

Apakah benar demikian???

Tidak banyak yang melakukan penelitian lebih dalam tentang kerang unik tersebut.

Namun yang jelas Kawasan Wisata Mandeh tidak henti-hentinya menyuguhkan keindahan dan keunikan yang membuat para wisatawan terkhusus saya untuk melihat dan menikmati langsung keindahan tersebut.(ROB).

Foto & Video by Penyelam Hitam



Click to comment